Cerpen


Bagian I
Hujan Baru

Dalam rintik hujan yang jatuh sore ini, aku dalam perjalanan pulang menuju Bandung. Aku membenarkan sandaranku pada kursi, masih terhanyut dalam pemandangan yang aku lihat dari jendela kereta. Setelah tiga jam lamanya diperjalanan, kurang dari 20 menit lagi aku akan sampai.
Handphoneku kemudian bergetar, aku melihat ada chat baru masuk.
‘ Udah sampe mana ? Aku di stasiun’  
www
Pertama kali yang aku rasakan adalah hembusan angin menerpa wajahku dan bau tanah basah. Bagaimana kota ini begitu banyak menyimpan kenangan?
Bandung, aku disini.
Aku berjalan bergegas menuju arah pintu keluar tak peduli dengan koper yang seperti ingin memprotes namun tetap dengan semangat aku menyeretnya. Ternyata betapa sesaknya menahan rindu, perasaan ini seperti bergejolak meminta untuk segera ditumpahkan. Sampai pada akhirnya langkahku mulai melambat, aku melihat seseorang yang ingin aku lihat disetiap aku bangun tidur, ah.. tidak-tidak yang ingin aku lihat setiap saat, setiap hari.
Dia berdiri, tersenyum. Rambutnya yang basah dan tangan kirinya memegang payung , payung berwarna biru tepatnya dan tangan kanannya memegang jas hujan. Seperti biasa selalu berusaha melindungiku menjadi tempat pertolongan pertama, ya pria ini adalah pria yang selalu aku mimpikan, selalu aku rindukan keberadaanya. 

Pria ini membuatku candu.


Komentar